Rabu, 24 September 2014

II. BENTUK KOMUNIKASI

    BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI


A.    LATAR BELAKANG

Komunikasi adalah salah satu bentuk interaksi yang paling penting dan harus dilakukan oleh sesama manusia. Pada dasarnya komunikasi tidak hanya dilakukan secara vertikal yaitu antar sesama manusia, akan tetapi bisa dilakukan secara horizontal. Misalnya komunikasi kita dengan Tuhan. Sebagai makhluk yang beragama kita pasti sering berkomunikasi dengan Tuhan untuk mencurahkan segala ganjalan di dalam hati ataupun untuk meminta sesuatu. Begitu pula komunikasi antar manusia. Tujuan kita berkomunikasi adalah untuk menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran kita atau akan menyampaikan keluh kesah. Pada dasarnya ketika kita melakukan komunikasi kita mengadakan tindakan dengan tujuan agar orang lain tau apa yang ada dalam benak kita. Komunikasi adalah suatu tindakan yang sangat sering kita lakukan. Hampir setiap saat kita melakukan proses komunikasi. Dalam komunikasi ada dua pihak yang terkait yaitu komunikator dan komunikan. Komunikator adalah seseorang yang berperan menyampaikan apa yang ada dalam pikiran, sedangkan komunikan adalah pihak yang berperan mendengarkan.
Coba bayangkan ketika di dalam dunia ini tidak ada komunikasi, apakah kita tidak akan sangat tersiksa karena kita tidak bisa menyampaikan apa yang kita ketahui dan apa yang kita inginkan. Bayangkan sepi dan hampanya dunia ini. Begitu pula dalam dunia pendidikan, komunikasi adalah salah satu faktor penentu kesuksesan sebuah proses pendidikan. Bayangkan ketika seorang pengajar bisa mengendalikan kelasnya dengan penguasaan komunikasi yang exceilent maka yang terjadi adalah keberhasilan penyampaian ilmu dari komunikator dan komunikan.
Komunikasi sendiri ada macam-macam bentuknya. Di dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai macam-macam bentuk komunikasi yang bisa dilakukan.

B.    PENGERTIAN KOMUNIKASI

Ada banyak definisi mengenai komunikasi menurut para ahli. Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan
(1) membangun hubungan antar sesama manusia,
(2) melalui pertukaran informasi
(3) untuk menguatkan sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku orang lain
(4) berusaha untuk mengubah sikomunikasi interpersonal dan tingkah laku itu.
Everett M Rogers mendefinisikan komunikasi adalah “Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah mereka.
Definisi Komunikasi ditinjau dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti “membuat sama”. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti “mengirim pesan”. Menurut (Effendy. 2003: 9) istilah komunikasi (communication) berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.
Berbicara mengenai definisi komunikasi tidak ada definisi yang salah dan benar secara absolute. Namun definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada kalimat “mendiskusikan makna”, ”mengirim pesan” dan ”penyampaian pesan lewat media”. Apapun istilah yang dipakai, secara umum komunikasi mengandung pengertian “memberikan informasi, pesan, atau gagasan pada orang lain dengan maksud agar orang lain tersebut memiliki kesamaan informasi, pesan atau gagasan dengan pengirim pesan.

C.    BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI

Menurut Deni Darmawan (2007) komunikasi itu sendiri dapat terjadi dalam beberapa bentuk, diantaranya dalam bentuk komunikasi personal (personal communiaction) dan komunikasi kelompok (group communication). Selain itu komunikasi juga dapat bersifat tatap muka (face–to–face) dan melalui perantara media lain (mediated).
Menurut Tono Kartono (2008), dalam prosesnya komunikasi itu terbagai dalam dua macam komunikasi, yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif. Komunikasi aktif merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara komunikator dengan komunikan, di manan antara keduanya sama-sama aktif berkomunikasi, sehingga terjadi timbal balik di antara keduanya. Sedangkan komunikasi pasif terjadi di mana komunikator menyampaikan informasi atau ide terhadap halayaknya atau komunikan sebagai penerima informasi, akan tetapi komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik dari proses komunikasi.
Sedangkan dalam konteks pendidikan, teori dan fakta diatas membuat komunikasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Hal ini disebabkan karena dalam pendidikan terjadi proses transfer informasi berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman antara guru dan peserta didik atau siswa. Proses komunikasi dalam pendidikan sebagian besar terjadi secara tatap muka (face–to–face communication) dan berkelompok (group communication), walaupun juga sangat memungkinkan terjadi dengan perantara media (mediated communication) ataupun secara personal (personal communiaction).
Komunikasi sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu :
1.    Komunikasi Intra personal
Komunikasi Intra personal, secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini menyangkut proses disaat diri (self) menerima stimulus dari lingkungan untuk kemudian melakukan proses internalisasi. Hal ini sering dijelaskan dengan proses ketika seseorang melakukan proses persepsi, yaitu proses ketika seseorang mengintrepretasikan dan memberikan makna pada stimulus atau objek yang diterima panca inderanya. Adapun fungsi dari komunikasi intra personal adalah :
a.    Untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, mamahami dan mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan.
b.     Komunikasi ini akan membantu seseorang / individu agar tetap sadar akan kejadian sekitarnya.

2.    Komunikasi Interpersonal
   Secara umum komunikasi interpersonal (komunikasi antar pribadi) dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna orang-orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi ini dilakukan oleh dua orang atau lebih dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan. Dapat berlangsung dengan berhadapan muka atau melalui media komunikasi, antara lain dengan menggunakan pesawat telepon atau radio komunikasi. Komunikasinya bersifat dua arah, yaitu komunikator dan komunikan yang saling bertukar fungsi.
   Dalam proses komunikasi antar pribadi kemampuan komunikator diperlukan untuk mengekspresikan diri pada peranan orang lain (empati). Untuk mencapai keberhasilan dalam komunikasi tatap muka perlu didukung dengan penggunaan komunikasi kebahasaan, bahasa kial dan bahasa sikap. Ketiga peran bahasa dilaksanakan secara gabungan sehingga muncul keserasian. Contoh penggunaan ketiga peran bahasa tersebut adalah :
a.     Komunikasi kebahasaan, “saya senang dapat berjumpa dengan anda”
b.     Bahasa kial , “komunikator mengajak berjabat tangan, atau membungkukkan badan”
c.    Bahasa sikap, komunikator mengekspresikan perasaan senang dengan memandang penuh perhatian dan senyum dikulum.
a.    Pertama komunikasi interpersonal dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat dari diri sendiri.
b.    Kedua, komunikasi interpersonal bersifat transaksional, hal ini mengacu pada tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak mengirim dan menerima pesan.
c.    Ketiga, komunikasi interpersonal, mencangkup isi pesan dan hubungan yang bersifat pribadi (intimacy). Maksudnya, komunikasi interpersonal tidak hanya sekedar berkenaan dengan isi pesan, tapi juga menyangkut siapa partner kita dalam berkomunikasi.
d.    Keempat,  komunikasi interpersonal mensyaratkan adanya kedekatan fisik anatar pihak-pihak yang berkomunikasi.
e.    Kelima, partisipan dalam komunikasi interpersonal terlibat secara interdependent atau saling bergantung satu dengan lainnya.
f.    Keenam, Komunikasi tidak dapat diubah atau diulang, jika kita sudah salah mengucapkan sesuatu kepada lawan bicara kita, mungkin kita bisa minta maaf, tetapi tidak berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan.

3.    Komunikasi Kelompok
Adalah interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih degan tujuan yg telah diketahui, seperti berbagi informasi, pemecahan masalah yang mana anggota-anggotnya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota yang lain secara tepat. (Michael Burgoon, 1978)
Suatu bidang studi, penelitian dan penerapan yang menitikberatkan tidak hanya pada proses kelompok secara umum tetapi juga pada prilaku komunikasi individu2 pada tatap muka kelompok diskusi kecil. (Goldberg, 1975)

4.    Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai  komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam  konteks organisasi.
Dari pengertian tersbut, maka kita dapat memahami bahwasannya  komunikasi organisasi adalah proses komunikasi yang  berlangsung secara formal maupun non formal dalam sebuah system yang disebut organisasi. Yang bentuknya bisa  diidentifikasikan dalam :
-    Downward Communication
-    Upward Communication
-    Horizontal Communication

5.    Komunikasi Massa
Suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas. Disisi lain komunikasi massa juga diartikan sebagai proses komunikasi dimana, pesan dari media dicari, digunkan dan dikonsumsi oleh audiens. Dari batasan singkat tersebut, kita dapat melihat bahwasannya karakteristik utama komunikasi massa adalah adanya media massa sebagai alat dalam penyebaran pesannya.


D.    KESIMPULAN

Dari berbagai urain diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Komunikasi mempunyai definisi yang sangat banyak, akan tetapi tidak ada definisi komunikasi yang salah dan benar secara absolute. Namun definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada kalimat “mendiskusikan makna”, ”mengirim pesan” dan ”penyampaian pesan lewat media”.
2.    Terdapat dua macam komunikasi, yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif.
3.    Komunikasi memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah: komunikasi intra personal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar